Pengertian Majas, Jenis-Jenis Majas, Contoh Majas
7:24 AM

Jenis Jenis Majas
1.
Majas Perbandingan
2.
Majas Sindiran
3.
Majas Perbandingan
4.
Majas Perbandingan
A. Majas Perbandingan
Pengertian majas pertentangan
adalah kata kiasan yang menyatakan perbandingan dalam menciptakan kesan dan
pengaruh kepada pembaca dan pendengar.
Jenis majas perbandingan
Perumpamaan atau Asosiasi :
perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang berbeda, namun dianggap sama yang
menggunakan kata seperti, umpama, ibarat, sebagainya, bagai. Contohnya :
Semangat belajarnya ibarat baja, Mukanya pucat bagai mayat, wajahnya terlihat
bagai bulan purnama, kamu sangat cantik bagai awan dilangit, pendiriannya
selalu berubah-ubah bagai air didaun alas.
Metafora : metafora adalah majas
berisi ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Metafora
merupakan pemakaian kata buka dengan arti sebenarnya yang digunakan dalam
persamaan dan perbandingan. Contohnya : Jonathan adalah bintang kelas dunia,
sampah masyarkat akhirnya ditangkap oleh polisi, satu persatu tikus-tikus berhasil ditangkap
KPK, Perpustakaan adalah gudang nya ilmu, Raja siang keluar dari ufuk timur,
jantung hatinya hilang tiada berita.
Personifikasi : personifikasi
adalah membandingkan benda-benda yang tak bernyawa seakan-akan bernyawa atau
hidup dengan sifat seperti manusia. Contohnya : Ombak berkejar-kejaran ditepi
pantai, hujan itu menari-nari diatas genting, bulan tersenyum kepada bintang,
badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk, angin membelai rambutnya yang
tergerai.
Alegori : alegori adalah
penggunaan bahasa yang menyatakan dengan cara lain dengan kiasan dan
penggambaran. Pada umumnya alegori berbentuk cerita dengan simbol-simbol
bermuatan moral. Contohnya : iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman, suami
sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi, Contoh alegori berbentuk cerita :
Pernikahan bagai bahtera yang harus dijalani dengan hati-hati. Suami sebagai
nahkoda dan istri sebagai juru mudi yang melayarkan bahterai mengarungi lautan
penuh badai dan gelombang.
Simbolik : simbolik adalah majas
yang menggunakan kiasan atau melukiskan dengan menggunakan simbolik atau
lambang dalam menyatakan maksudnya. Contohnya : Dia terkenal sebagai buaya
darat, Rumah itu hangus dilalap oleh sijago merah, Teratai adalah lambang
pengabdian, Bunglon adalah lambang orang tak berpendirian, Melati adalah
lambang kesucian.
B. Majas Pertentangan
Pengertian majas pertentangan
adalah kata-kata kias yang menyatakan pertentangan yang dimaksud oleh penulis
atau pembicara dalam memberikan pengaruh atau kesan kepada pembaca dan pendengar.
Hiperbola : hiperbola adalah
majas yang memberikan kesan yang berlebihan dari kenyataannya agar lebih
berkesan atau meminta perhatian.Contohnya : ia terkejut setengah mati begitu
melihat mayat perempuan tersebut, tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang,
keringatnya menganak sungai, kita berjuang sampai titik darah penghabisan,
suaranya menggelegar ke angkasa.
Paradoks : paradoks adalah majas
yang mengandung pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang telah ada.
Contohnya : Hatiku merintih ditengah hingar bingar pesta yang sedang
berlangsung, dia besar tapi nyalinya kecil, aku merasa sendirian ditengah kota
jakarta yang ramai ini, hidupnya sangat mewah tetapi mereka tidak bahagia
mungkin karna ia tidak mempunyai anak, Tinggal di kota yang besar dan megah
tetapi hidupnya kesepian.
Antitesis : antitesis adalah
majas yang menggunakan pasangan kata yang artinya berlawanan. Contohnya : Tua
muda, besar kecil ikut meramaikan pesta kembang api, Miskin kaya, cantik buruk
sama saja di mata tuhan, hidup matinya manusia ada di tangan tuhan.
Litotes : litoses adalah majas
yang menyatakan dengan berlawanan dari kenyataannya yang bertujuan untuk
merendahkan diri. Contohnya : Terimalah kado tidak berharga ini sebagai tanda
terima kasihku, perjuangan kami hanya setitik air dalam samudra luas, Karangan
ini belum sempurna sertakan kritik dan sarannya, Sebenarnya ini sangat dulit
tapi dapat diselesaikan.
C. Majas Pertautan
Pengertian majas pertautan adalah
kata-kata kias yang bertautan dengan gagasan, ingatan.
Jenis majas pertautan
Sinekdode : sinekdode adalah
penggunaan kata yang sama dengan faktanya yang bertujuan memperjelas. Contohnya
: lewat gardu belanda dengan berani, thailand memboyong piala kemerdekaan
setelah menggulung PSSI harimau, indonesia akan memilih idolanya pada malam
nanti, setiap kepala dikenakan pajak.
Metonimia : metonimia adalah
pengungkapan berupa penggunaan nama benda yang lain seperti merek, atribut,
atau ciri khas. Contohnya : Sering menghisap jarum, dia terserang penyakit
paru-paru(rokok djarum) , Setiap pagi ayah selalu menghirup kapal api (kopi
kapal api), Orang tersebut sangat berclass dalam menghirupnya (rokok class
mild), Dia selalu menaiki kuda hitam (Mobil Ferrari), atlet andalan kita
mendapat perak, si kaos merah berusaha untuk mencetak gol.
Alusio : Alusio adalah majas yang
menggunakan kata-kata berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi atau
penggunaan kata yang umum dalam menunjukkan maksud. Contohnya : sudah dua hari
ia tidak terlihat batang hidungnya, kamu jangan kura-kura dalam perahu,
ceritakan semua hal tersebut dengan jujur.
Eufimisme : eufimisme adalah
majas yang menggunakan kata-kata sopan dan halus. Contohnya : Dimana saja bisa
menemukan kamar kecilnya, anak ibu lamban menerima pelajaran, anak ibu tidak bodoh
tapi hanya malas belajar.
D. Majas Perulangan/Penegasan
Pengertian majas
perulangan/penegasan adalah kata-kata kias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruh kepada pendengar dan pembaca.
Jenis majas
perulangan/penegasan
Aliterasi : aliterasi adalah
kata-kata yang memanfaatkan kata yang permulaannya sama dengan bunyinya.
Contohnya : Dara damba daku, datang dari danau.
Pleonasme : pleonasme adalah
majas yang menggunakan kata-kata dengan berlebihan untuk menegaskan arti suatu
kata. Contohnya : Saya naik ke tangga ke atas, ayo kita berjalan ke depan untuk
melihat sendiri, aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri, Dara yang merah
itu membasahi bajunya, Dia menangis dengan meluarkan air dimatanya.
Anataklasis : anataklasis adalah
majas yang mengandung pengulangan kata yang sama, dengan makna yang berbeda.
Contohnya : Ayah selalu membawa buah ditangan untuk buah hatinya, Karena buah
penanya sudah jadi buah bibir masyarakat.
Repetisi : repetisi adalah majas
perulangan kata atau kelompok kata yang
sama dalam menarik perhatian atau menegaskan. Contohnya : tidak setiap
penderitaan menjadi luka dan tidak setiap sepi jadi duri, dialah yang kutunggu,
dialah yang kunanti, dialah yang kuharapkan.
Paralelisme : paralelisme adalah
majas perulangan yang pada umumnya terdapat dalam puisi yang disusun atas baris
yang berbeda